My Soul Is Here
Followers
Tuesday 28 June 2011
sayang ku yang chubby..
Assalammulaikum..haha..aku nk cite..aku ader lah sorg awek ni..lau at skolah dia..rmai sangat org ske sngt trik pp dia yg tembam 2..kdng2 aku mrh jgk..tpi nk wat mcm mne??korg tngok lah pp dia..mest geram punya...umpama tngah kelaparan...tngok plak kfc..wa memg x kn delepas kan right??mcm 2 lah pp dia lau at skolah..mcm pisang goreng panas..haha
aku suke tngok muke dia coz pp dia yg bgitu tmbam..haha..kdng2 geram jgk mau tarik..tpi aku sian at dia,,mesti skit pnyer lau kne tarik..dh alang2 cite sal dia ni..aku bngge ngn dia coz dia sngup tmpoh mcm2 ngn aku wlaupon 1 mse dlu dia tewa jgk..nmun akhrnya dia bangkit balik..aku hrgai sngt2..dia dh bnyak aja aku mcm2..
kalau hari skolah 2..dia lah yg gerak aku bngon..rjin btol dia gerak aku..hehehe..:P bkn mlz nk bngon sndri..tpi krang rjin jer..hehe..apr2 pon tq yer my dear Ainatul coz tlg grak hari2..dia ni jgk seorg yg suke nyakat aku..oh my God..meow-meow!!!!..cat???...huhu..dia slalu ambik kcing bg at aku wlaupon dia tau aku x brp sngt ngn kucing ni..huhu..x per2..nnt Qhairy Jamal ni blas dendam..hahaha..jage lah..aper yg aku melalut ni..entah ler..haha..ni lah akibat lau dh bosan..2 jer lah nk ckp..bye2!!!
Wednesday 22 June 2011
Love - Hate Relationship
A love-hate relationship is an interpersonal relationship involving simultaneous or alternating emotions of love and hate. This relationship does not have to be of a romantic nature, and may be instead of a sibling one. It may occur when people have completely lost the intimacywithin a loving relationship, yet still retain some passion for, or perhaps some commitment to, each other.
The term is used frequently in psychology, popular writing and journalism. It can be applied to relationships with inanimate objects, or even concepts.[1][2] It is sometimes employed by writers to refer to relationships between celebrity couples who have been divorced, then who reunite (notably Elizabeth Taylor and Richard Burton, or Eminem and Kimberly Scott).
A related theme is "obligatory friendship", where one party usually feels indebted to another and forges a friendship but still holds a grudgeover a particular past disappointment or set of disappointments, while the "creditor" in the relationship agrees to the nature of the relationship often for security reasons, but remains aware of the "debtor's" grudge and feels counter-indebted until the cause of the grudge is sufficiently overcome.
The concept is frequently used in teen romance novels where two characters are shown to hate each other but show some sort of affection or attraction towards each other at certain points of the story. The concept of a love-hate relationship is frequently used in teen novels to describe the romance between a good girl and a bad boy.
Research from Yale University suggests love-hate relationships may be the result of poor self-esteem.
Monday 20 June 2011
Motivasi
Pentingnya Motivasi Diri
“Ngomong-ngomong tentang motivasi diri, mengapa setelah mengikuti seminar motivasi, motivasi tidak bertahan lama?” Padaartikel lain saya sudah membahas bahwa motivasi memang bisa berkurang. Menyangka motivasi itu permanen, adalah kesalahan yang pertama. Alasan kedua ialah kita akan kehilangan motivasi jika kita hanya mengharap motivasi dari luar. Sebab motivasi terkuat datang dari diri sendiri.
Lalu bagaimana dengan peran motivasi dari luar? Meski motivasi diri itu penting, bukan berarti motivasi dari luar tidak penting. Motivasi yang datang dari luar bisa membantu menemukan dan membangkitkan motivasi diri Anda. Seorang motivator yang baik tentu akan membangun diri Anda menjadi seorang yang mampu menemukan dan membangkitkanmotivasi diri yang di motivasinya.
Faktor Motivasi Diri
Dalam berbagai buku NLP disebutkan bahwa hanya ada dua faktor motivasi diri yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan atau rasa sakit. Namun jika saya kerucutkan lagi, hanya ada satu faktor motivasi, yaitu cinta. Semakin besar cinta kita, akan semakin besar motivasi yang bangkit.
Lihatlah, banyak orang yang sampai nekat bunuh diri karena putus cinta. Ini menggambarkan bahwa cinta memiliki kekuatan untuk menggerakkan diri kita, bahkan untuk hal-hal yang buruk dan tidak masuk akal. Mungkin Anda sudah banyak mendengarkan kisah cinta picisan, apa pun dilakukan “karena cinta”. Cinta adalah sumber dari motivasi diri.
Joe Vitale menyadari kekuatan cinta sebagai motivator utama setelah dia melihat film 50 First Dates (2004) (50 Kencan Pertama) yang menggambarkanusaha seorang pria yang setiap hari berusaha membuat seroang wanita jatuh cinta kepadanya. Usaha ini dilakukan setiap hari, karena sang gadis pujaan memiliki ingatan yang mampu mengingat cuma 1 hari. Ini hanya salah satu dari sekian kisah cinta dalam film.
Anda bisa memanfaatkan kekuatan cinta ini untuk mendapatkan motivasi diri. Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta kepada hal lainnya juga. Saat Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan memiliki motivasi yang cukup saat bekerja. Lihatlah pemasin sepak bola, di tengah jadwal yang ketat, mereka tetap enjoy bermain di lapangan, karena mereka mencintai profesinya sebagai pesebak bola.
Motivasi Diri Paling Kuat
Namun, ada cinta yang paling kuat. Saat Anda tidak memiliki cinta ini, sungguh Anda sudah menyia-nyiakan hidup Anda. Inilah cinta yang paling besar, yang memotivasi para mujahid di medan perang. Tidak takut mati, tidak takut rasa sakit, tidak takut apa pun, demi cinta ini. Cinta ini tiada lain, cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah, adalah cinta yang hakiki yang menjadi sumber motivasi diri paling kuat.
Karena bekerja adalah bagian dari ibadah. Begitu juga bisnis adalah bagian dari ibadah. Dan, ibadah adalah sebagai cinta kita kepada Allah, maka kerja dan bisnis kita juga adalah perwujudan cinta kita kepada Allah. Seharusnya, saat kita bekerja dan bisnis, kita akan memiliki motivasi yang tinggi.
Sudahkah?
Mari kita pancangkan niat kita, bahwa kerja dan bisnis kita untuk beribadah. Marilah kita pupuk kesadaran kita, bahwa bisnis dan kerja kita adalah salah bentuk wujud cinta kita kepada Allah.
Adakah perasaan cinta kita kepada Allah? Jika terasa kurang, maka iman kita harus ditingkatkan lagi. Sebab cinta kepada Allah hanya dimiliki oleh mereka yang beriman.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah:165).
Jadi, motivasi diri bisa dikembangkan dengan meningkatkan iman kepada Allah secara terus menerus. Cinta kepada kepada Allah semakin tinggi, motivasi diri pun semakin tinggi.
Hari-hari Akan Dijalani Dengan Penuh Semangat
Tidak ada wujud lain dari bukti cinta kita kepada Allah selain dari beribadah. Ibadahlah yang diminta oleh Allah. Sebagai bukti jika kita mencintai-Nya maka kita akan menuruti apa yang diminta oleh Yang Dicintainya.
Semantara, semua hidup kita harus dalam rangka ibadah. Semua aktivitas kita adalah ibadah. Artinya semua gerak gerik kita harus merupakan bentuk cinta kepada Allah.
- Pertama, niatkan bahwa apa yang kita lakukan adalah demi Allah yang kita cintai.
- Kedua, lakukan aktivitas kita sesuatu dengan tuntutan syar’i, baik itu adalah ibadah maghdoh maupun ghair maghdoh, keduanya ada tuntunannya. Artinya sebagai wujud cinta kepada Allah kita akan terus belajar bagaimana cara menjalankan ibadah yang benar.
- Dan yang kita kita akan semangat melakukannya. Biasanya, kita akan melakukan sesuatu dengan semangat, berani, dan kontinyu demi yang dicintainya.
Namun Cinta Urusan Hati
Cinta adalah urusan hati. Cinta adalah tidak bisa dipaksakan. Betulkah? Tentu saja ada benarnya. Namun, secara fitrah, manusia adalah makhluq yang mencintai Allah. Secara fitrah manusia sangat mencintai Allah.
Namun pada kenyataannya, cinta kepada Allah bisa dibelokan. Kita bisa melihat bagaimana cinta kepada lawan jenis bisa mengalah cinta kepada Allah. Buktinya adalah mereka yang mau melakukan hal-hal dosa demi cintanya kepada pacar. Cinta kepada harta pun bisa mengalahkan cinta kita kepada Allah. Buktinya banyak orang yang mau melakukan usaha yang haram demi cintanya kepada harta.
Syaithan dengan memanfaatkan hawa nafsu menjadikan apa yang kita cintai selain Allah menjadi begitu indah. Seolah tidak ada cinta yang lebih penting dibandingkan “seseorang” pujaan hatinya. Apa pun rela dilakukan demi cintanya itu.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An’aam: 112)
Cinta memang urusan hati, namun kita bisa membersihkan hati agar kita memiliki cinta yang hakiki, cinta pada tempatnya. Cinta kepada lawan jenis, harta, keluarga, dan yang lainnya boleh sebagai motivasi diri Anda, yang penting tidak mengalahkan cinta Anda kepada Allah sebagai motivasi diri yang utama.
Monday 13 June 2011
beriman tabah hadapi dugaan
LUAH PERASAAN: Islam mengajar ummah sabar hadapi bencana yang menimpa diri, keluarga, harta atau kedudukan.
Sabar, jujur dalam urusan seharian akhlak Muslim dipelopori Rasulullah
KESABARAN merujuk kepada kemampuan untuk menanggung kesukaran tanpa gelisah dan menunggu hasilnya, biar berapa lambat sekalipun di samping sanggup menghadapi bebanan biar betapa berat dengan hati tenang dan pemikiran jitu.
Ini adalah berasaskan prinsip dalam al-Quran yang menekankan manusia pasti diuji sehingga mereka mengaturkan persediaan untuk menghadapi bencana yang akan menimpa supaya tidak kehilangan punca apabila bencana menimpa secara mendadak.
Firman Allah yang bermaksud:
“Dan demi sesungguhnya kami tetap menguji kamu sehingga ternyata pengetahuan kami ternyata adanya orang yang berjuang daripada kalangan kamu dan orang yang sabar. Kami dapat mengesahkan berita mengenai keadaan kamu.” (Surah Muhammad, ayat 3)
Konsep sabar diasaskan kepada dua hakikat penting iaitu :
Pertama, tabiat kehidupan di dunia ini, Allah tidak menjadikan dunia sebagai tempat balasan dan persemadian. Dunia dijadikan tempat ujian dan percubaan.
Kedua, ia dikaitkan dengan hakikat ‘iman’ iaitu ikatan antara manusia dengan Allah. Manusia harus tunduk kepada ujian Allah untuk membuktikan mana yang tulen dan palsu.
Firman Allah yang bermaksud:
“Jenis manusia dijadikan bertabiat terburu-buru pada serba-serbinya; Allah akan memperlihatkan kepada kamu tanda kekuasaannya; maka janganlah kamu meminta disegerakan kedatangannya.” (Surah al-Anbiya’, ayat 37)
Sifat sabar adalah ciri keagungan dan lambang kesempurnaan serta petanda penguasaan diri terhadap segala sesuatu di sekelilingnya. Dalam tamadun Barat pun, sifat ini diterima dengan baik.
Seorang tokoh terkenal Amerika Syarikat pernah berkata: “Jangan memohon untuk meringankan bebanmu tetapi mohonlah supaya ditegapkan badanmu.” Pokoknya, sabar akan memupuk sikap keagungan dan percaya kepada diri sendiri.
Sabar boleh dibahagikan kepada tiga kelas. Pertama, sabar atas ketaatan. Ini adalah berasaskan kewajipan untuk melakukan sesuatu secara berterusan atau istiqamah. Contohnya, sabar dalam melaksanakan ibadah dan tuntutan agama.
Kedua, sabar daripada maksiat yang menjadi unsur penentangan terhadap godaan tersebar terhadap manusia yang menggerakkan mereka melakukan dosa dilarang.
Sabar adalah cetusan daripada keyakinan yang kuat dan tumpuan tegas terhadap apa yang diredai Allah SWT. Ini adalah semangat yang melindungi diri daripada melakukan perkara keji serta keburukan.
Ketiga, kesabaran menghadapi bencana yang menimpa seorang Muslim sama ada diri, keluarga, harta atau kedudukannya.
Konsep kesabaran bertambah kompleks apabila ia dipikul kumpulan kepemimpinan mewakili sekelompok pengikut, lebih-lebih lagi pemimpin yang mewakili kumpulan lebih besar, meliputi pelbagai bangsa, agama dan budaya.
Pemimpin akan sentiasa diuji dengan pelbagai isu dan akan dirakamkan dalam sejarah kepemimpinannya, sama ada dia lulus atau gagal menangani pelbagai perkara yang mewarnai eranya.
Pokoknya, pemimpin sejati bukan sekadar popular pada eranya sebaliknya dikenang sepanjang masa.
Begitu juga dalam perniagaan, sikap sabar menghadapi kerenah pelanggan dan pekerja adalah sifat terpuji kerana ia menjadi asas kepada kejayaan perniagaan jangka panjang.
Kesabaran menghadapi dugaan ekonomi dan perniagaan yang meleset dan kesabaran menghadapi peraturan, tekanan serta pesaing di pasaran juga penting untuk memastikan perniagaan terus hidup pada jangka masa panjang.
Kesabaran juga akan memberikan kesan besar kepada pertimbangan terhadap kesaksamaan dan keadilan. Bersikap adil bermakna meletakkan sesuatu pada tempatnya berdasarkan ketentuan akidah, syariah dan akhlak serta bersumberkan al-Quran dan al-Sunnah.
Adil meliputi keadilan kepada orang lain dan diri sendiri. Banyak contoh bagaimana Rasulullah SAW menunjukkan sikap adilnya.
Dalam sebuah hadis, dikatakan: “Kaum Bani Israel sudah menemui kehancuran disebabkan mereka mengadakan undang-undang (hukuman) ke atas orang miskin dan memaafkan orang kaya.”
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Wahai orang yang beriman, berdiri tegaklah untuk Allah sebagai saksi kepada keadilan dan jangan biarkan permusuhan orang lain menghasut kamu supaya bertindak berlawanan daripada keadilan, sentiasa berlaku adil kerana ia sangat dekat dengan ketaatan. Bertanggungjawablah terhadap tugas kamu kepada Allah.”
Dalam al-Quran juga seruan begini jelas seperti firman Allah yang bermaksud:
“Wahai orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi kerana Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa atau kaum kerabatmu sama ada mereka kaya atau miskin.” (Surah an-Nisa’, ayat 135)
Bagaimanakah sifat adil diamalkan dalam perniagaan? Adil penting dalam urusan jual beli. Timbangan yang tepat adalah satu aspek keadilan yang penting.
Memberikan maklumat sepenuhnya kepada pelanggan bagi membolehkan mereka membuat keputusan rasional adalah satu lagi sikap keadilan dalam perniagaan.
Bersikap adil ketika tawar-menawar bagi mengelakkan elemen eksploitasi disebabkan tekanan atau maklumat tidak sempurna dimiliki rakan kongsi adalah perlu.
Pengiklanan dan promosi serta bentuk pembungkusan yang boleh mengaburi mata bertentangan sikap keadilan dalam perniagaan.
Syarat perniagaan dan urusan jual beli yang memberikan faedah kepada kedua belah pihak secara seimbang juga satu contoh amalan perniagaan adil.
Perkongsian keuntungan dengan pekerja atau pemodal berasaskan pada kadar sesuai adalah satu lagi sikap adil yang perlu diamalkan.
Ada banyak lagi elemen peribadi Muslim boleh diambil sebagai akhlak yang menjadi asas etika kehidupan sejagat. Ini termasuk baik hati, rahmat dan kasih sayang, kemaafan, murah hati, layanan baik, pengorbanan, rendah hati, kesopanan, tabah, tekun, gagah, dedikasi, bertanggungjawab, berdisiplin, bekerjasama, ketepatan masa, berjimat cermat dan bersyukur.
Jika diperhatikan, sifat dan sikap berkenaan hampir semua boleh dikaitkan atau berpunca daripada prinsip akhlak Islam yang dipelopori Rasulullah SAW. Ia adalah ciri pecahan kepada prinsip asas akhlak Islam.
Prinsip kehidupan seorang Muslim berteraskan kepada konsep mengamalkan Islam sebagai cara hidup.
Ia berteraskan kepada nilai hidup setiap individu Muslim di alam semesta yang menekankan konsep pengabdian kepada Allah.
Cabaran yang yang tidak boleh diketepikan juga ialah mengukuhkan nilai murni individu supaya sentiasa menonjolkan kepentingan masyarakat umum dalam keputusan yang dibuat. Ini memerlukan nilai diasaskan pada akhlak berasaskan ajaran Islam yang murni.
Prinsip mengutamakan kepentingan ummah dengan matlamat mendapat keredaan Allah berbanding diri sendiri dan segelintir kecil kumpulan akan menjadi tonggak utama penyelesaian isu dalam apa bidang sekalipun.
Subscribe to:
Posts (Atom)