Thursday, June 20, 2013

Kejahilan itu adalah suatu penyakit yang serious. Sangat merbahaya, boleh menyebabkan manusia menjadi munafik dan fasik. Sudah tentu ia menyesatkan!

بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

8. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ

9. يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ


10. فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ

11. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

12. أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ

13. وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا كَمَا آمَنَ النَّاسُ قَالُوا أَنُؤْمِنُ كَمَا آمَنَ السُّفَهَاءُ ۗ أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاءُ وَلَٰكِنْ لَا يَعْلَمُونَ

14. وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

15. اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

16. أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَتْ تِجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ

17. مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ

18. صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

19. أَوْ كَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي آذَانِهِمْ مِنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ ۚ وَاللَّهُ مُحِيطٌ بِالْكَافِرِينَ

20. يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ ۖ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
سورة البقرة 8 - 20

 Allah berfirman yang bermaksud:

8.Dan di antara manusia ada yang berkata: Kami telah beriman kepada Allah dan kepada hari akhirat; padahal mereka sebenarnya tidak beriman.
9.Mereka hendak memperdayakan Allah dan orang-orang yang beriman, padahal merek
a hanya memperdaya dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyedarinya.
10.Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).
11.Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu membuat bencana dan kerosakan di muka bumi, mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang yang hanya membuat kebaikan.
12.Ketahuilah! Bahawa sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang sebenar-benarnya membuat bencana dan kerosakan, tetapi mereka tidak menyedarinya.
13.Dan apabila dikatakan kepada mereka: Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang itu telah beriman. Mereka menjawab: Patutkah kami ini beriman sebagaimana berimannya orang-orang bodoh itu? Ketahuilah! Sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui (hakikat yang sebenarnya).
14.Dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: Kami telah beriman dan manakala mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka berkata pula: Sesungguhnya kami tetap bersama kamu, sebenarnya kami hanya memperolok-olok (akan orang-orang yang beriman).
15.Allah (membalas) memperolok-olok dan membiarkan mereka meraba-raba dalam kesesatan mereka (yang melampaui batas itu).
16.Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan meninggalkan petunjuk; maka tiadalah beruntung perniagaan mereka dan tidak pula mereka beroleh petunjuk hidayat.
17.Perbandingan hal mereka (golongan yang munafik itu) samalah seperti orang yang menyalakan api; apabila api itu menerangi sekelilingnya, (tiba-tiba) Allah hilangkan cahaya (yang menerangi) mereka dan dibiarkannya mereka dalam gelap-gelita, tidak dapat melihat (sesuatu pun).
18.Mereka (seolah-olah orang yang) pekak, bisu dan buta; dengan keadaan itu mereka tidak dapat kembali (kepada kebenaran).
19.Atau (bandingannya) seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, bersama dengan gelap-gelita dan guruh serta kilat; mereka menyumbat jarinya ke dalam telinga masing-masing dari mendengar suara petir, kerana mereka takut mati. (Masakan mereka boleh terlepas), sedang (pengetahuan dan kekuasaan) Allah meliputi orang-orang yang kafir itu.
20.Kilat itu pula hampir-hampir menyambar (menghilangkan) penglihatan mereka; tiap-tiap kali kilat itu menerangi mereka (dengan pancarannya), mereka berjalan dalam cahayanya. Dan apabila gelap menyelubungi mereka, berhentilah mereka (menunggu dengan bingungnya). Dan sekiranya Allah menghendaki, nescaya dihilangkanNya pendengaran dan penglihatan mereka; sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
Surah Al-Baqarah ayat 8 - 20

Rumusan: 
Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di padang mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya. 


Yakni keyakinan mereka terdahap kebenaran Nabi Muhammad s.a.w. lemah. Kelemahan keyakinan itu, menimbulkan kedengkian, iri-hati dan dendam 
terhadap Nabi s.a.w., agama dan orang-orang Islam.

Kerusakan yang mereka perbuat di muka bumi bukan berarti kerusakan benda, melainkan menghasut orang-orang kafir untuk memusuhi dan menentang orang-orang Islam. 

Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka. 

Mengenai firman Allah Waidza laqulladziina amanu...... (S. 2: 14) diturunkan tentang Abdullah bin Ubay dan kawan-kawannya, dalam peristiwa sebagai berikut: Pada suatu hari di saat mereka bertemu dengan beberapa shahabat Nabi SAW, Abdullah bin Ubay berkata kepada teman-temannya: "Lihatlah, bagaimana caranya aku mempermainkan mereka yang bodoh-bodoh itu!" Ia pun mendekat dan menjabat tangan Abu Bakar sambil berkata. "Selamat penghulu Bani Taim dan Syaikhul Islam dan orang kedua beserta Rasulullah di gua (Tsaur) yang mengurbankan jiwa dan harta bendanya untuk Rasulullah." Kemudian ia menjabat tangan Umar sambil berkata: "Selamat penghulu Bani Adi bin Ka'b yang mendapat gelaran al-Faruq, yang kuat memegang Agama Allah, yang mengurbankan jiwa dan harta bendanya untuk Rasulullah." Kemudian ia menjabat tangan Ali bin Abi Thalib sambil berkata: "Selamat saudara sepupu Rasulullah, mantunya, dan penghulu bani Hasyim sesudah Rasulullah." Setelah itu mereka berpisah dan berkatalah Abdullah bin Ubay kepada kawan-kawannya. "Sebagaimana kamu lihat perbuatanku tadi, jika kamu bertemu dengan mereka, berbuatlah seperti apa yang telah kulakukan." Kawan-kawannya pun memuji-muji Abdullah bin Ubay. Setibanya Kaum Muslimin (Abu Bakar, Umar dan Ali) kepada nabi SAW mereka memberitahukan peristiwa tadi, maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 14). Ayat ini membukakan kepalsuan golongan munafik dalam menghadapi kaum Muslimin.
(Diriwayatkan oleh al-Wahidi dan ats-Tsa'labi dari Muhammad bin Marwan dan as-Suddi as-Shaghir dari al-Kalbi dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanad riwayat ini dla'if karena as-Suddi as-Shaghir pendusta, begitu juga al-kalbi dan Abi Shaleh dla'if.) 

Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi dalam dada mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat tersebut di atas. 

Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli, bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran.

Keadaan orang-orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan, adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. Mereka menyumbat telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran itu.

Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang kafir. 

Dalam suatu riwayat dikemukakan, bahwa dua orang munafiq Madinah lari dari Rasulullah kepada kaum musyrikin. Di jalan ditimpa hujan (sebagaimana diterangkan dalam S. 2: 19, 20, bahwa hujan tersebut mengandung guruh yang dahsyat, petir dan kilat). Tiap kali ada petir mereka menutup telinganya dengan jari, karena takut memekakkan telinganya, dan mati karenanya. Apabila kilat bersinar, mereka berjalan. Dan apabila tiada sinar kilat, mereka tidak dapat melihat. Mereka kembali ke jalan semula untuk pulang dan menyesali perbuatan mereka dan keesokan harinya mereka menghadap kepada Rasulullah SAW menyerahkan diri masuk Islam dengan sebaik-baiknya. Allah mengumpamakan kejadian dua orang munafiq ini kepada kaum munafiqin lainnya yang ada di Madinah. Apabila menghadiri majlis Rasulullah SAW mereka menutup telinga dengan jarinya karena takut terkena oleh sabda Rasulullah SAW yang meneragnkan hal ihwal mereka sehingga terbongkarlah rahasianya, atau mereka jadi tunduk, karena terpikat hatinya. Perbandingan antara kedua orang munafiq dengan munafiqin Madinah ialah:

1. Kedua orang munafiq menutup telinganya karena takut mendengar guruh yang memekakkan, dan apabila kilat bersinar mereka berjalan. Sedang kaum munafiqin Madinah menutup telinga karena takut terkena sabda Rasul. Akan tetapi di saat banyak harta, anak buah dan mendapat ghanimah atau kemenangan, mereka ikut serta dengan kaum Muslimin dan berkata: "Nyatalah sekarang benarnya agama Muhammad itu." Dan mereka merasa tentram.

2. Kedua orang munafiq apabila tiada cahaya kilat, mereka berhenti dan tertegun. Sedang kaum munafiqin Madinah apabila habis hartanya, anak buahnya dan terkena musibah, mereka berkata: "Inilah akibat agama Muhammad." Mereka kembali murtad dan kufur. 

(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas, Murrah, Ibnu Mas'ud dan beberapa orang shahabat lainnya.)

Monday, March 25, 2013


Renungan Bersama:

Bahawasanya ketika Allah SWT akan menciptakan Adam a.s maka ketika itu para Malaikat berkata serta membantah.
Apakah Allah SWT akan menciptakan seorang manusia yang akan merosakan dan menumpahkan darah dipermukaan bumi?

Allah SWT berfirman:

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Maksudnya:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?. Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.
[Surah.Al Baqarah: 30]

Maka setelah Allah SWT menciptakan dan terciptanya Adam a.s maka bersujudlah para Malaikat sekeliannya, kecuali iblis laknatullah.

Allah SWT berfirman:

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

Maksudnya:
Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepada malaikat: Tunduklah (beri hormat) kepada Nabi Adam. Lalu mereka sekaliannya tunduk memberi hormat melainkan Iblis; dia enggan dan takbur dan menjadilah dia dari golongan yang kafir.
[Surah.Al Baqarah: 34]


Maka setelah itu Allah SWT mengutuknya, kemudian iblis berkata; Ya Allah! tangguhkanlah hidupku sampai dengan hari kiamat untuk menggoda anak cucu Adam.

Allah SWT berfirman:

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ

Maksudnya:
Allah berfirman: Kalau demikian, keluarlah engkau daripadanya, kerana sesungguhnya engkau dari sekarang ke masa depan adalah (satu makhluk yang) diusir.
[Surah.Al Hijr: 34]

dan 

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ

Maksudnya:
Dan sesungguhnya engkau ditimpa laknat terus-menerus hingga ke hari kiamat.
[Surah.Al Hijr: 35]

Demikianlah hendaknya kita harus sentiasa berwaspada dan berhati-hati berawas diri daripada godaan-godaan iblis dan syaitan dengan segala macam tipu dayanya hinggakan kita boleh terjerumus kedalam jurang kemaksiatan dan dosa.
Dan sesungguhnya disyurga tempat Adam dan Hawa lalu digoda oleh iblis dengan tipu helahnya, maka akhirnya tergoda jua keduanya sehingga Allah SWT mengeluarkan mereka berdua dari dalam syurgaNya.
Sebagaimana yang kita sedia maklum bahawa sebagai manusia kita tidak akan dapat luput dari membuat kesalahan dan dosa seperti bersifat kesyaitanan, kehaiwanan, kebuasan dan ketuhanan, umpama Fir'aun yang mengaku akan dirinya sebagai tuhan.

Perkara songsang seperti ini sudah pasti disokongi oleh syaitan yang memesongkan penglihatan kita melihat diri ini kononnya hebat, berkuasa dan sebagainya. 
Bahawasanya pada diri ini ada dua Malaikat Rakib dan Atid yang mencatat amal-amal perbuatan dan perkerjaan manusia yang baik dan yang buruk, ia akan diperhitungkan pada hari mahsyar oleh Allah SWT.

Wallahu a'lam.

Saturday, March 23, 2013

.سڤولوه وصية حسن البننا

1. سڬراله تونايكن صلاة بيلا ساودارا مندڠر اذان، والاو باڬايمانا سكاليڤون كادأن كيت.
2. باچله القرءان، بواتله كاجين،دڠرله علمو اتاو برذيكيرله. جاڠن هابيسكن ماس ساودارا ڤد ڤركارا يڠ تيدق ممبري فاءيده.
3. بروسها منچاڤأي دالم بهاس عرب فوسها، كران اي مروڤاكن ساله ساتو شعار اسلام.
4. جاڠن كيت باڽقكن ڤرديبتن دالم سموا اوروسن، والاو باڬايماناڤون كادأنڽ، كران ڤرتيڠكرن ايت تيدق منداتڠكن كبايكن.
5. جاڠن باڽق كتاوا، كران اورڠ يڠ برهوبوڠ دڠن الله برصفة تنڠ دان سريوس.
6. ساودارا جاڠن برڬوراو، كران امة يڠ برجهاد هاڽ مڠنل كسريوسان.
7. جاڠن اڠكت سوارامو لبيه تيڠڬي دري يڠ دڤرلوكن اوليه ڤندڠر، كران يڠ دمكين ايت ڤربواتن بودوه دان مڽاكيتكن.
8. ساودارا جاڠن مڠومڤت سساورڠ، جاڠن مرنداهكن سبارڠ ڤرتوبوهن دان جاڠن برچاكڤ كچوالي كباجيكن.
9. بركنلنله دڠن اورڠ يڠ ساودارا تموي دري كالڠن راكن-راكن ساودارا، سكاليڤون ساودارا تيدق دمينتا بربوات دمكين، كران اساس دعوة كيت اياله كاسيه سايڠ دان بركنلن.
10. كواجيڤن لبيه باڽق دري وقتو، اوليه ايت تولوڠله اورڠ لاين سوڤاي ممنفعتكن وقتوڽ. كالاو ساودارا بروروسن سيڠكتكنله ماس ڤنوناءيانڽ.
.والله اءلم