Tuesday, August 11, 2015

HURAIAN TENTANG HADIS

HUraian lima belas tingkatan pertama hadis tersebut sebagai berikut:

1. Hadis Mutawatir, yaitu hadis yang memiliki banyak sanad dan mustahil perawinya berdusta atas Nabi Muhammad saw., sebab hadis itu diriwayatkan oleh banyak orang dan disampaikan kepada banyak orang. Contohnya, ((Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka tempatnya dalam neraka. " (H.R Bukhari, Muslim, Ad Darimi, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmizi,. Abu Ha'nifah, Tabrani, dan Hakim).

Menurut para ulama hadis, hadis tersebut di atas diriwayatkan oleh lebih dari seratus orang sahabat Nabi dengan seratus sanad yang berlainan. Oleh sebab itu jumlah hadis Mutawatir tidak banyak.
Hadis Mutawatir terbagi dua:

a. Mutawatir Lafzi, yakni perkataan Nabi,
b. Mutawatir Amali, yakni perbuatan Nabi.

2. Hadis Masyhur, yaitu hadis yang diriwayatkan dari tiga sanad yang berlainan. Contohnya, Orang Islam ialah orang-orang yang tidak mengganggu orang Islam lainnya dengan lidah dan tan¬gannya." (H.R Bukhari, Muslim, dan Tirmizi).

Sanad Bukhari, yaitu Bukhari dari Adam, dari Syubah, dari Abdullah bin Abu Safar, dari As Syabi, dari Abdullah bin Amir,. dari Nabi Muhammad saw.

Sanad Muslim, yaitu Muslim dari Sa'id, dari Yahya, dari Abu Burdah, dari Abu Musa, dari Nabi Muhammad Saw.

Sanad Tirmizi, yaitu Tirmizi dari Qutaidah, dari Al Lais, dari AI Qa'qa, dari Abu Salih, dari Abu Hurairah, dari Nabi saw.

3. Hadis Shahih, yaitu hadis yang cukup sanadnya dari awal sampai akhir dan oleh orang-orang yang sempurna hafalannya.

Syarat hadis sahih, yaitu:

a. sanadnya hams bersambung,
b. perawinya sudah baligh
c. berakal
d. tidak mengerjakan dosa
e. sempurna hafalannya
f. perawi yang ada dalam sanad itu hams adil dan hadis yang diriwayatkannya tidak bertentangan dengan hadis Mutawatir atau dengan ayat Al Quran.

Hadis Shahih terbagi menjadi dua:

a. Shahih Lizatihi, yakni hadis yang sahih dengan sendirinya tanpa diperkuat dengan keterangan lain. Contoh, "Tangan di atas {memberi} lebih baik dari tangan di bawah {menerima}." (H.R Bukhari dan Muslim).

b. Shahih Lighairihi, yakni hadis yang shahihnya karena di¬perkuat dengan keterangan lain. Contohnya, "Kalau sekir¬anya tidak terlalu menyusahkan umatku untuk mengerja¬kannya, maka aku perintahkan mereka bersugi {siwak} setiap akan shalat. " (H.R Hasan).

Dilihat dari sanadnya, semata-mata hadis Hasan Lizatihi, namun karena dikuatkan oleh riwayat Bukhari, maka jadilah ia shahih lighairihi.

4. Hadis Hasan, adalah hadis yang dari segi hafalannya kurang dari hadis shahih. Hadis Hasan dibagi dua:

a. Hasan Lizatihi, yakni hadis yang dengan sendirinya dikata¬kan Hasan, Hadis ini ada yang sampai tingkat shahih lighairihi.

b .. Hasan Lighairihi, yakni hadis yang Hasannya dibantu keter¬angan lain. Contohnya, "Sembelihan bagi bayi hewanyang ada dalam perut ibunya {janin} cukuPlah dengan sembeli¬han ibunya saja." (H.R beberapa Imam, antara lain Tirmizi, Hakim dan Darimi).

Hadis di atas jika kita ambil dari sanad Imam Darimi, ialah Darimi menerima dari 1) Ishak bin Ibrahim, dari 2) Itab bin Basir, dari 3) Ubaidillah bin Abu Ziyad, dari 4) Abu Zubair, dari 5) Jabir, dari Nabi saw. Nama yang tercela dalam sanad di atas ialah nomor 3 (Ubaidillah bin Abu Ziyad) sebab ia bukan seorang yang kuat dan teguh menurut Abu Yatim.

5. Hadis Shalih, adalah hadis yang setingkat di bawah hadis Hasan, namun tidak terlalu lemah. Contohnya, "Barang siapa yang menyembunyikan ilmu yang diketahuinya, maka ia akan dikekang dengan api neraka pada hari kiamat." (H.R. Ibnu Majah) Menurut Tarmizi, itulah hadis Hasan Shalih.

6. Hadis Mudha'af, adalah hadis yang lemah matan dan sanadnya.
Contohnya, "Asal setiap penyakit adalah dingin." (H.R. Anas dengan sanad yang lemah).

7. Hadis Dha'if, adalah hadis yang tidak bersambung sanadnya, atau di antara sanadnya ada orang yang cacat. Cacat yang dimaksud, rawinya bukan orang Islam, atau belum baligh, atau tidak dikenal orang, atau pelupa/pendusta/fasik dan suka berbuat dosa.

Contohnya, "Barangsiapa yang berkata kepada orang miskin, 'bergembiralah', maka wajib baginya surga." (H.R. Ibnu 'Adi). Di antara perawi hadis tersebut ialah Abdu Mali bin Harun. Menurut Imam Yahya, ia pendusta, sedangkan Ibnu Hiban memvonisnya sebagai pemalsu hadis.

8. Hadis Musnad adalah hadis yang sanadnya bersambung kepada Nabi atau sampai pad a sahabat saja. Akan tetapi perawinya orang yang tidak adil, pelupa, atau fasik. Contohnya, "Barang¬siapa mati karena mempertahankan hartanya, maka ia mati syahid. " (H.R. Bukhari dan Muslim

9. Hadis Marfu', adalah hadis yang harus diselidiki lebih dulu dalam kitab-kitab hadis, apakah itu perkataan N abi atau Sahabat.

Contohnya, Ibnu Mas'ud berkata: "Rasulullah melaknati orang yang menghalalkan dan orang yang dihalalkan untuknya. " (H.R. Ahmad bin Hambal, Nasai, dan Tarmizi). Hadis tersebut berarti dari Sahabat, namun Ibnu Mas'ud menyandarkan kepada Nabi dengan kata "Rasulullah melaknati."

10. Hadis Mauquf, adalah perkataan, perbuatan dan takrir Sahabat Misalnya amanat Saiyidina Umar bin Khatthab. "Hendaklah kamu sekalian mengerjakan perintah Allah dan Rasul-Nya." Hadis Mauquf tidak boleh dijadikan dalil dalam agama.

11. Hadis Mausul, adalah hadis yang dalam meriwayatkannya, para perawi selalu berkata, "Alm dengar si A berkata," dan si A pun mengatakan: "Aku dengar si B berkata," demikian seterusnya sampai kepada Sahabat dan Nabi. Contohnya, "Sesuatu yang halal tetapi dibenci Allah, yakni talak." (H.R Bukhari) dari Abu Musa, sedangkan Abu Musa berkata, "Aku dengan Nabi berkata ... ".

12. Hadis Mursal, adalah hadis yang diriwayatkan oleh Tabi'in dengan menyebutkan bahwa ia menerimanya dari Nabi. Padahal Tabi'in tidaklah mungkin bertemu dengan Nabi.

13. Hadis Maqthu', adalah perkataan, perbuatan, dan takrirTabi'in.
Misalnya perkataan seorangTabi'in bernamaA'masy, "Haji yang sempurna, adalah dengan mengendarai unta."

14. Hadis Munqathi', adalah hadis yang salah seorang perawinya setelah Sahabat (orang yang menerima dari Sahabat) tidak disebutkan namanya

15. Hadis Mu'adhdhal, adalah hadis yang dua orang atau lebih dari perawinya setelah Sahabat (dua orang atau lebih secara berurutan yang menerima dari Sahabat) tidak disebutkan namanya.

wallahua'lam

JENIS JENIS HADIS

Pada awal perkembangan Islam Al-Hadis telah diriwayatkan secara lisan/ingatan, dan selepas kira-kira 100 tahun kemudian ianya dikumpulkan dan dibukukan oleh para penyelidik Hadis. Hasil daripada pengumpulan tersebut Hadis terbahagi pula beberapa bahagian mengikut riwayat/periwayatnya:


1. Hadis Mutawatir

Hadis yang diketahui/diriwayatkan oleh beberapa bilangan orang yang sampai meyampai perkhabaran (Al-Hadis) itu, dan telah pasti dan yakin bahawa mereka yang sampai menyampai tersebut tidak bermuafakat berdusta tentangnya




2. Hadis Mashyur

Hadis utama yang diriwayatkan dari berbilang periwayat Al-Hadis.iaitu sekurang-kurangnya tiga sanad (jalan kepunca Al-Hadis) atau dari tiga periwayat Hadis yang berbeza




3. Hadis Sahih

Hadis yang berhubung/bersambungan sanad dari permulaan hingga akhir dan periwayat-periwayat tersebut bersifat berikut:

i. Adil
ii. Kuat Ingatannya.
iii. Sejahtera dari keganjilan dan
iv. Sejahtera dari Kecederaan yang memburukkan.




4. Hadis Hasan

Hadis yang berhubung/bersambungan sanad dari permulaan hingga akhir dan periwayat-periwayat tersebut bersifat seperti Al-Hadis Sahih, tetapi mereka tidak mempunyai ingatan yang kuat.




5. Hadis Dho'if

Hadis yang tidak diketahui periwayat atau pun periwayatnya tidak bersifat seperti periwayat Hadis Sahih atau Hasan.




6. Hadis Marfuk'

Hadis yang diriwayatkan bersandarkan kepada keinginan Nabi saw sendiri, sama ada ucapan,perbuatan atau pun takrirnya.




7. Al-Hadis Mauquf

Merupakan kepatuhan atau perkataan sahabat sendiri yang diriwayatkan kepada kita




8. Al-Hadis Mursal

Merupakan perkataan yang diucapkan oleh tabi'ie (mereka yang tidak pernah bertemu Nabi saw) secara lansung atau terus kepada Nabi saw dengan tidak melalui perantaraan sahabat.




9. Al-Hadis Muttasil

Hadis yang berhubung/bersambung sanadnya dan setiap mereka yang meriwayatkannya mendengar terus dari orang yang meriwayatkan kepadanya sehingga sampai kepada Nabi saw atau kepada para sahabat.




10. Hadis Mahfuz

Hadis yang terpelihara, iaitu mereka yang meriwayatkan Al-Hadis tersebut, adalah mereka mempunyai kepercayaan yang tidak bertentangan kepercayaan dengan kepercayaan terhadap gulungan lainnya (tidak ada kepentingan peribadi).




11. Hadis Jaiyid

Hadis yang dikatakan baik dan Sahih oleh ahli atau para penyelidik Al-Hadis.




12. Hadis Mujawwad dan Tsabit

Merupakan nama lain bagi Al-Hadis Sahih dan Hasan.




13. Hadis Maudhuk'

Hadis yang diriwayatkan oleh mereka dengan mendustakannya dari Nabi saw pada halnya nyata tidak. Juga dikenali sebagai Hadis Palsu.(Diriwayatkan berdasar kepentingan tertentu).

Monday, August 10, 2015

JANGANLAH MENGELUH

JANGAN MENGELUH ..........


Kita selalu Bertanya.... ......... .......dan Al-Quran sudah menjawabnya. ......... .......


KITA BERTANYA : KENAPA AKU DIUJI?
QURAN MENJAWAB
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," ("I am full of faith to Allah") sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan, sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta."
-Surah Al-Ankabut ayat 2-3

KITA BERTANYA : KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAM-IDAMKAN?
QURAN MENJAWAB
"Boleh jadi kamu membenci sesua tu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."
- Surah Al-Baqarah ayat 216

KITA BERTANYA : KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
QURAN MENJAWAB
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
- Surah Al-Baqarah ayat 286

KITA BERTANYA : KENAPA RASA FRUST?
QURAN MENJAWAB
"Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi darjatnya, jika kamu org2 yg beriman."
- Surah Al-Imran ayat 139

KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
QURAN MENJAWAB
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan) , dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah (be fearfull of Allah The Almighty) kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan)."

KITA BERTANYA : BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
QURAN MENJAWAB
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk"
- Surah Al-Baqarah ayat 45

KITA BERTANYA : APA YANG AKU DAPAT DRPD SEMUA INI?
QURAN MENJAWAB
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari org2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka... ?
- Surah At-Taubah ayat 111

KITA BERTANYA : KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
QURAN MENJAWAB
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari Nya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal."
- Surah At-Taubah ayat 129

KITA BERKATA : AKU TAK DAPAT TAHAN!!!
QURAN MENJAWAB
"... ....dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir."
- Surah Yusuf ayat 12

kelebihan umat nabi Muhammad

Kelebihan Umat Rasulullah S.A.W Menurut Pandangan Nabi Adam A.S


Disebutkan bahawa Nabi Adam A.S telah berkata, "Sesungguhnya ALLAH Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.W empat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:


· Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad S.A.W diterima di sebarang tempat oleh ALLAH Subhanahu wa Ta’ala





· Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat derhaka kepada ALLAH Subhanahu wa Ta’ala maka ALLAH Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad S.A.W membuat derhaka dengan telanjang, tetapi ALLAH Subhanahu wa Ta’ala memberi mereka pakaian.


· Ketika aku telah berderhaka kepada ALLAH Subhanahu wa Ta’ala maka ALLAH Subhanahu wa Ta’ala telah memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad S.A.W berbuat derhaka, ALLAH Subhanahu wa Ta’ala tidak memisahkan isteri mereka.


· Memang benar aku telah derhaka kepada ALLAH Subhanahu wa Ta’ala dalam Syurga dan aku dikeluarkan dari Syurga, tetapi umat Muhammad S.A.W durhaka kepada Allah akan dimasukkan ke dalam Syurga apabila mereka bertaubat kepada ALLAH Subhanahu wa Ta’ala


Firman ALLAH Kepada Jibrail ( Semasa Penciptaan Jibrail )


ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang bermaksud.
"Wahai Jibrail, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad.' Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi kemuliaannKu dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu aku lebih sukai dari solatmu itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu, sedangkan kamu mengerjakan solat bukan atas perintahKu."


Kemudian Jibrail as berkata: "Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadat
mereka?"


Lalu ALLAH berfirman yang bermaksud. "Ya Jibrail, akan Aku berikan syurga Ma'waa sebagai tempat tinggal..."


Kemudian Jibrail as meminta izin kepada ALLAH Subhanahu wa Ta’ala untuk melihat syurga Ma'waa. Setelah Jibrail as mendapat izin dari ALLAH Subhanahu wa Ta’ala maka pergilah Jibrail as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarakperjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat jibrail as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada ALLAH Subhanahu wa Ta’ala lalu ia berkata dalam sujud:


"Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya? "


Kemudian ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang bermaksud. "Wahai Jibrail, kalau kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang me reka kerjakan....."


Jika kita meneliti akan kelebihan yang diberikan kepada kita selaku umat Nabi Muhammad SAW, maka jelaslah bahawa kita adalah hamba ALLAH Subhanahu wa Ta’ala yang dipilih untuk sama-sama memperjuangkan apa yang Nabi Muhammad SAW perjuangkan semasa dalam hayat Baginda SAW.


Dengan keistimewaan yang diberikankan kepada kita, sama-sama bersyukur dan manfaatkannya. Jangan sekali-kali mensia-siakannya. Buktilah bahawa kita adalah umat yang terbaik. Umat yang terbaik berbanding dengan umat-umat para Nabi Alaihi Solatu Wasalam yang terdahulu.

Saturday, June 28, 2014

RUMAH DIKUNJUNGI DAN TIDAK DIKUNJUNGI MALAIKAT

Rumah dikunjungi malaikat diberkati Allah

DALAM kehidupan di dunia ini, setiap orang memerlukan tempat tinggal yang aman, damai, sejahtera, selesa dan harmoni sebagai tempat berlindung atau berteduh.

Malah, sebagai umat Islam, pasti kita juga mengharapkan rumah yang diduduki sentiasa mendapat rahmat dan berkat Allah.


Persoalannya, bagaimanakah cara kita selaku umat Islam untuk mendapatkan rumah yang dirahmati? Sebenarnya, antara faktor menyebabkan sesebuah rumah itu mendapat rahmat dan keberkatan adalah disebabkan rumah itu sentiasa dikunjungi Malaikat Rahmat seperti:

1)Malaikat Rahmat sentiasa taat menjunjung akan perintah Allah SWT dan tidak pernah menderhakai-Nya sebagaimana firman Allah dalam Surah At Tahriim ayat 6, yang bermaksud: “Mereka (malaikat) tidak menderhaka kepada Allah dalam segala yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan.” Apabila Malaikat Rahmat memasuki rumah seseorang, inilah yang disifatkan sebagai satu rahmat, keuntungan dan kebaikan bagi penghuninya.

2)penghuni yang beriman akan dikawal dan dijauhkan daripada gangguan syaitan, memperoleh ketenangan dan ketenteraman hati serta dipohonkan keampunan oleh malaikat.

3)mereka dipelihara ketika tidur dan jaga, didoakan malaikat, selain doa mereka turut ‘diaminkan’ malaikat ketika mengerjakan solat.

4) ini antara kebaikan atau faedah rumah yang dimasuki Malaikat Rahmat. Oleh itu setiap orang mukmin hendaklah sentiasa memelihara perkara yang boleh mendekatkan dan memudahkan Malaikat Rahmat memasuki rumah kita.

5)sebaliknya, apabila malaikat tidak masuk ke dalam rumah kita, ditakuti pula syaitan akan mengambil tempat memasukinya.

6)Apabila syaitan berada pada satu tempat disebabkan ada maksiat dilakukan, malaikat tidak akan masuk ke tempat itu kerana syaitan adalah musuh malaikat.

Perlu diketahui, ada banyak sebab mengapa rumah atau tempat kediaman tidak dimasuki Malaikat Rahmat, antaranya:

1)Rumah orang yang memutuskan tali persaudaraan. Sesungguhnya menghubungkan silaturahim adalah wajib, manakala memutuskannya maksiat dan berdosa besar.

2)Rumah orang yang menderhaka kepada ibu bapa. Kewajipan anak terhadap ibu bapa ialah berbuat baik, taat dan menghormati mereka. Menderhaka adalah sebesar-besar dosa selepas syirik kepada Allah. Sesungguhnya keredaan Allah terletak pada keredaan ibu bapa terhadap anaknya dan kemurkaan Allah terletak pada kebencian ibu bapa terhadap anaknya.

3)Rumah orang yang memakan harta anak yatim. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Sebaik-baik rumah orang Islam ialah rumah yang tinggal di dalamnya anak yatim yang diberi layanan baik terhadapnya. Dan seburuk-buruk rumah orang Islam ialah rumah yang tinggal di dalamnya anak yatim yang dianiaya.” (Riwayat Al-Imam Ibnu Maajah)

4)Rumah yang mempunyai anjing. Islam menitikberatkan soal kebersihan dan kesucian. Adanya anjing dalam rumah seorang Muslim memungkinkan adanya najis pada persekitaran rumah disebabkan jilatan dan kencing anjing atau seumpamanya.
Riwayat Imam Al-Bukhari menyatakan, Abi Talhah mendengar baginda Rasulullah bersabda yang bermaksud: “Tidak akan masuk malaikat ke dalam rumah yang ada di dalamnya anjing dan tidak pula masuk ke dalam rumah yang ada di dalamnya patung.”

5)Rumah yang mengadakan majlis namun langsung tidak menyebut perkataan mengingati Allah. Sesuatu majlis yang tidak diisi dengan zikir seperti bertasbih, bertahmid, bertakbir dan tidak diisi ucapan selawat dan salam ke atas junjungan Nabi SAW disifatkan sebagai kelalaian, kerugian dan penyesalan disebabkan hilangnya kebajikan, tidak mendapat apa-apa ganjaran atau pahala, jauh daripada Malaikat Rahmat dan bertapaknya syaitan dalam majlis itu.
Ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Tidaklah satu kaum duduk dalam satu majlis di mana mereka tidak berzikir kepada Allah SWT melainkan ditimpakan ke atas mereka pengurangan pahala.” (Riwayat Al-Imam Ahmad)

6)Rumah yang banyak kedengaran di dalamnya caci maki. Contohnya mencaci maki sesama Muslim, mencaci maki orang yang meninggal dunia, kejadian alam, penyakit dan sebagainya.

Ini sebagaimana dinyatakan Rasulullah SAW yang bermaksud: “Seorang yang beriman bukan orang yang suka mencela, suka mengutuk, suka berbuat jahat dan bukan pula yang kotor lidahnya.” (Riwayat Al-Imam At-Tarmidzi)

7)Rumah orang yang dilaknat. Antara golongan yang dimaksudkan ialah orang yang terbabit dengan arak dan rasuah, orang yang merubah ciptaan Allah seperti membuat tatu pada tubuh badan, mencukur atau menipis bulu kening, lelaki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai lelaki.

Tuesday, March 18, 2014

MAKNA MAKNA BACAAN DALAM SOLAT

Makna-makna bacaan dalam solat

Allah Maha Besar

Doa Iftitah
Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah dengan banyaknya.
Maha suci Allah sepanjang pagi dan petang.
Aku hadapkan wajahku bagi Tuhan yang mencipta langit dan bumi,
dengan suasana lurus dan berserah diri dan aku bukan dari golongan orang musyrik.
Sesungguhnya solatku,
Ibadatku,
hidupku,
matiku
adalah untuk Allah Tuhan sekelian alam.
Tidak ada sekutu bagiNya dan kepadaku diperintahkan untuk tidak
menyekutukan bagiNya dan aku dari golongan orang Islam.

Al-Fatihah
Dengan nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Mengasihani.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Yang maha pemurah lagi maha mengasihani.
Yang menguasai hari pembalasan.
Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkau kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus.
Iaitu jalan orang-orang yang Engkau kurniakan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan jalan mereka yang sesat.

Bacaan ketika rukuk
Maha Suci TuhanKu Yang Maha Mulia dan dengan segala puji-pujiannya.

Bacaan ketika bangun dari rukuk
Allah mendengar pujian orang yang memujinya.

Bacaan ketika iktidal
Wahai Tuhan kami, bagi Engkaulah segala pujian.

Bacaan ketika sujud
Maha suci TuhanKu yang Maha Tinggi dan dengan segala puji-pujiannya.


Bacaan ketika duduk di antara dua sujud
Ya Allah, ampunilah daku,
Rahmatilah daku,
kayakan daku,
angkatlah darjatku,
rezekikan daku,
berilah aku hidayah,
sihatkanlah daku dan
maafkanlah akan daku.

Bacaan ketika Tahiyat Awal
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah.
Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta
keberkatannya.
Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh.
Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah.
Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad.

Bacaan ketika Tahiyat Akhir
Segala penghormatan yang berkat solat yang baik adalah untuk Allah.
Sejahtera atas engkau wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkatannya.
Sejahtera ke atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang soleh.
Aku naik saksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan aku naik saksi bahawasanya Muhammad itu adalah pesuruh Allah.
Ya Tuhan kami, selawatkanlah ke atas Nabi Muhammad dan ke atas keluarganya.
Sebagaimana Engkau selawatkan ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim.
Berkatilah ke atas Muhammad dan atas keluarganya sebagaimana Engkau berkati ke atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim di dalam alam ini.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.

Doa Qunut
Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau tunjuki.
Sejahterakanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau sejahterakan.
Pimpinlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pimpin.
Berkatilah hendaknya untukku apa-pa yang telah Engkau berikan padaku.
Jauhkanlah aku daripada segala kejahatan yang telah Engkau tetapkan.
Sesungguhnya hanya Engkau sahajalah yang menetapkan, dan tidak sesiapapun yang berkuasa menetapkan sesuatu selain daripada Engkau.
Sesungguhnya tidak terhina orang yang memperolehi pimpinanMu.
Dan tidak mulia orang-orang yang Engkau musuhi.
Telah memberi berkat Engkau, ya Tuhan kami dan maha tinggi Engkau.
Hanya untuk Engkau sahajalah segala macam puji terhadap apa-apa yang telah Engkau tetapkan.
Dan aku minta ampun dan bertaubat kepada Engkau.
Dan Allah rahmatilah Muhammad, Nabi yang ummi dan sejahtera keatas keluarganya dan sahabat-sahabatnya.

Tuesday, March 4, 2014

SEJARAH SOLAT



Subuh:
Manusia pertama yang mengerjakan solat subuh ialah Nabi Adam a.s. iaitu ketika baginda keluar dari syurga lalu diturunkan ke bumi. Perkara pertama yang dilihatnya ialah kegelapan dan baginda berasa takut yang amat sangat. Apabila fajar subuh telah keluar, Nabi Adam a.s. pun bersembahyang dua rakaat.
Rakaat pertama: Tanda bersyukur kerana baginda terlepas dari kegelapan malam.
Rakaat kedua: Tanda bersyukur kerana siang telah menjelma.

Zohor:
Manusia pertama yang mengerjakan solat Zohor ialah Nabi Ibrahim a.s. iaitu tatkala Allah SWT telah memerintahkan padanya agar menyembelih anaknya Nabi Ismail a.s.. Seruan itu datang pada waktu tergelincir matahari, lalu sujudlah Nabi Ibrahim sebanyak empat rakaat.
Rakaat pertama: Tanda bersyukur bagi penebusan.
Rakaat kedua: Tanda bersyukur kerana dibukakan dukacitanya dan juga anaknya.
Rakaat ketiga: Tanda bersyukur dan memohon akan keredhaan Allah SWT.
Rakaat keempat: Tanda bersyukur kerana korbannya digantikan dengan tebusan kibas.

Asar:
Manusia pertama yang mengerjakan solat Asar ialah Nabi Yunus a.s. tatkala baginda dikeluarkan oleh Allah SWT dari perut ikan Nun. Ikan Nun telah memuntahkan Nabi Yunus di tepi pantai, sedang ketika itu telah masuk waktu Asar. Maka bersyukurlah Nabi Yunus lalu bersembahyang empat rakaat kerana baginda telah diselamatkan oleh Allah SWT daripada 4 kegelapan iaitu:
Rakaat pertama: Kelam dengan kesalahan.
Rakaat kedua: Kelam dengan air laut.
Rakaat ketiga: Kelam dengan malam.
Rakaat keempat: Kelam dengan perut ikan Nun.



Maghrib:
Manusia pertama yang mengerjakan solat Maghrib ialah Nabi Isa a.s. iaitu ketika baginda dikeluarkan oleh Allah SWT dari kejahilan dan kebodohan kaumnya, sedang waktu itu telah terbenamnya matahari. Bersyukur Nabi Isa, lalu bersembahyang tiga rakaat kerana diselamatkan dari kejahilan tersebut iaitu:
Rakaat pertama: Untuk menafikan ketuhanan selain daripada Allah yang Maha Esa.
Rakaat kedua: Untuk menafikan tuduhan dan juga tohmahan ke atas ibunya Siti Mariam yang telah dituduh melakukan perbuatan sumbang.
Rakaat ketiga: Untuk meyakinkan kaumnya bahawa Tuhan itu hanya satu iaitu Allah SWT semata-mata, tiada dua atau tiganya.

Isyak:
Manusia pertama yang mengerjakan solat Isyak ialah Nabi Musa a.s.. Pada ketika itu, Nabi Musa telah tersesat mencari jalan keluar dari negeri Madyan, sedang dalam dadanya penuh dengan perasaan dukacita. Allah SWT menghilangkan semua perasaan dukacitanya itu pada waktu Isyak yang akhir. Lalu sembahyanglah Nabi Musa empat rakaat sebagai tanda bersyukur.
Rakaat pertama: Tanda dukacita terhadap isterinya.
Rakaat kedua: Tanda dukacita terhadap saudaranya Nabi Harun.
Rakaat ketiga: Tanda dukacita terhadap Firaun.
Rakaat keempat: Tanda dukacita terhadap anak Firaun