Hukum Couple Dan Cinta Di Dalam Islam
Lumrah dunia, Allah
menciptakan seluruh makhluk hidup berpasang-pasangan,bahkan menciptakan
alam semesta ini pun berpasang-pasangan, sebagaimana firman-Nya:
"Maha
Suci Allah yang telah menciptakan pasang-pasangansemuanya, baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yang tidak mereka ketahui" (Yasin: 36)
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah." (ad-Dzaariyat: 49)
Berdasarkan
sunnah kauniyah (ketetapan Allah) yang umum ini, manusia diciptakan
berpasang-pasangan, terdiri dari jenis laki-laki dan perempuan, sehingga
kehidupan manusia dapat berlangsung dan berkembang. Begitu pula
dijadikan daya tarik antara satu jenis dengan jenis lain, sebagai fitrah
Allah untuk manusia.
Jadi
memanglah tidak dinafikan bahawa lelaki pasti selalu menginginkan
wanita dan wanita pasti selalu menginginkan lelaki. Kerana itu, tidak
ada erti keseorangan dalam idup manusia kecuali jika sudah lari dari
keseimbangan fitrah. Maka dengan wujudnya fitrah manusia ini,logiklah
jika setiap manusia menginginkan pasangan yg berlainan jenis atau
dengan kata lain menginginkan mawadah (cinta).
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia berupa kecintaan pada apa-apa yang diingini…." (Ali-Imran:14).
"Barang
siapa ingin memperoleh kelezatan iman, hendaklah ia mencintai
seseorang hanya karena Allah swt" (riwayat Imam Ahmad, dari Abu
Hurairah).
Dari Abu Hurairah ra, rasulullah saw bersabda:
Demi
zat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, kamu sekalian tidak akan
masuk surga sebelum beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum
saling mencintai. (HR Muslim)
"Apabila seseorang mencintai saudaranya maka hendaklah ia memberitahu bahwa ia mencintainya" (HR Abu Daud dan At-Tirmidzy).
Malahan
Allah jua terkenal dengan sifatnya Ar-Rahim penyayang. Pastilah x
terlepas juga bagi setiap makhluknya utk memiliki sifat yg mulia ini.
"Kasih
sayang itu digantungkan di ‘arsy (singgasana Allah) dengan
menyebutkan: Barangsiapa yang mengikutiku maka Allah akan menghubungi
orang itu. Dan barangsiapa yagn memutuskan diri padaku maka Allah akan
putus hubungan dengan orang itu" (Shahih Muslim)
Nabi bersabda: Allah berfirman: "Rahmat-Ku telah mendahului akan kemurkaan-Ku" (Shahih Muslim)
Merujuk
masalah cinta remaja islam zaman sekarang, kebanyakan nya membawa
kepada bukan menurut islam. Kebanyakannya melalui cinta yg mengasyikkan
sampai terlupa mengenai hukum dan batasan yg ditetapkan Allah yg Maha
mengetahui. Dan kesemuanya boleh dikatakan terpesong dari asas yg
dibawakan oleh islam. Punca terjadi nya masalah ini ialah kerana
terjadinya pengaruh barat atau org kafir dalam cara hubungan yg sebenar
antara lelaki dan wanita kepada masyarakat islam. Jadi dengan itu di
sini saya akan menjelaskan mengenai hubungan yg sebenar menurut islam…
Jelas
sekali, ISLAM TIDAK PERNAH MEMBENARKAN adanya perhubungan diantara
lelaki dan perempuan jika tiada ikatan yang SAH seperti Pertunangan
atau Pernikahan/Perkahwinan.
"tiada yg lebih baik antara hubungan lelaki dan perempuan melainkan nikah" (Hadith sahih)
Jadi,islam
memang tidak menggalakkan apa2 hubungan wujud antara lelaki dan
perempuan. Apatah lagi sekarang di kalangan remaja masalah ‘couple’
sentiasa menjadi satu trend yg disebut2. Memang x dapat dinafikan
couple adalah perkara yg jelas tidak dibenarkan berdasarkan hukum
islam. Pergaulan bebas lelaki perempuan lebih bercirikan maksiat jelas
sekali dilarang. Malahan telah saya jelaskan dibahagian atas mengenai
batas2 interaksi lelaki perempuan juga menunjukkan penjagaan yg amat
terkawal. Apatah lagi mewujudkan ‘couple’ atau hubungan yg tidak sah
ini. Tambahan pula, terdapat jua kes2 dimana wujudnya couple islamic
atau percintaan remaja islam yg hanya menggunakan alat2 telekomunikasi
utk berinteraksi tanpa perlu nya perjumpaan2. Perlu diingatkan di sini
jua, ianya jelas dilarang (Rujuk interaksi lelaki dan perempuan
diatas). Matlamat tidak menghalalkan cara…
Abu
Hurairah r.a berkata: Bersabda Nabi: Telah tercatat pada anak adam
bahagiannya dari zina, yg pasti terkena, zina mata ialah melihat, dan
telinga zinanya mendengar, lidah zinanya berkata, tangan zinanya
menyentuh dan kaki zinanya berjalan, dan hati yang ingin dan
membenarkan (yg memperaktikkan, semua itu ialah kemaluan, benar
terjadinya atau tidak. -Riwayat Bukhari & Muslim-
Wahai kaum
hawa diluar sana,harap perkara ini tidaklah diambil sambi lewa kerana
ianya berkenaan ngan hukum Allah. Taqwa dan takutkanlah Allah yg Maha
Besar.
Menurut Syaikh Ibnul Qayyim, ada enam peringkat cinta (maratibul-mahabah), yaitu:
1. Cinta yang paling tinggi/paling agung adalah tatayyum, yang merupakan hak Allah semata.
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Rabbul alamiin"
"Dan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah…" (albaqarah: 165)
2. Cinta
kepada Rasulullah saw (isyk). Cinta yang melahirkan sikap hormat,
patuh, ingin selalu membelanya, ingin mengikutinya, mencontohnya, dll,
namun bukan untuk menghambakan diri kepadanya.
"Katakanlah jika
kalian cinta kepada Allah, maka ikutilah aku (Nabi saw) maka Allah
mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian" (Ali Imran: 31)
3. Syauq
yaitu cinta antara mukmin dengan mukmin lainnya. Antara suami
isteri,ibu bapa dan anak, yang membuahkan rasa mawaddah wa rahmah.
4. Shababah yaitu cinta sesama muslim yang melahirkan ukhuwah Islamiyah.
5. Ithf (simpati) yang ditujukan kepada sesama manusia.
6. Cinta yang paling rendah dan sederhana, yaitu cinta/keinginan kepada selain manusia: harta benda.
Jika
dilihat semula keadaan agama islam yg syumul ini yang
memudahkan,tidaklah ianya hanya statik tidak menghalalkan percintaan.
Memang ada cara2nya yg dihalalkan, gunakan cara2 halal yg dibenarkan.
Terdapat jalan2 seperti pertunangan dan pernikahan yg dihalalkan. Dalam
islam,percintaan adalah lebih selamat jika hadir selepas wujudnya
pernikahan kerana jika tidak ia akan lebih membawa kepada masalah hati.
Perlu jua diketahui islam tidak melarang seseorg utk minat kepada yg
berlawanan jantina. Ini lebih membawa kepada seseorg utk memilih
calonnya. Dan ada yg bertanya mengenai cara kenal mengenal pasangan
sebelum wujudnya ikatan perkahwinan. Jalannya ialah pertunangan
(khitbah) atau peminangan. Di dalam phase ini bertaaruf sebelum
pernikahan adalah dibenarkan. Malahan dalam hadith, Rasulullah bersabda
kepada salah satu sahabatnya Mughirah bin Syu’bah:
"Pergilah
dan lihatlah (calon isteri) kerana itu boleh dijadikan dasar atau
pedoman bagi kalian berdua" (sunan Ibnu Majah, juz 1 hal 599)
Rasulullah juga melakukan pertunangan dengan isterinya Saidatina Aisyah ketika usia 7tahun. Ini merujuk dari dalil berikut:
Menurut
Tabari (juga menurut Hisham ibn `Urwah, Ibn Hunbal and Ibn Sad),
"Aisyah dipinang pada usia 7 tahun dan mulai berumah tangga pada usia 9
tahun."
Dan
lebih digalakkan pertunangan yg wujud tidak terlalu panjang kerana ia
lebih menyeksa pasangan dengan permasalahan hati. Boleh jua diadakan
nikah gantung sebagaimana jua dilakukan Rasulullah kerana urusan
dakwah. Method menggunakan nikah gantung adalah lebih berkesan bagi
mereka yg ingin bercinta tetapi dibatasi perkara2 lain (seperti student
yg belajar). Dan sedarlah bahawa lelaki yg baik adalah untuk wanita yg
baik…
"Perempuan-perempuan
jahat untuk laki-laki jahat, laki-laki Jahat untuk perempuan-perempuan
jahat pula, perempuan-perempuan baik untuk laki-laki baik, laki-laki
baik untuk perempuan-perempuan baik pula. Mereka itu (orang-orang baik)
terlepas dan tuduhan yang mereka katakan, untuk mereka ampunan dan
rezeki yang mulia." (an-nur:26)
"Laki-laki
berzina tiada berkahwin melainkan dengan perempuan berzina pula, atau
perempuan musyrik. Perempuan berzina tiada berkahwin, melainkan dengan
laki-laki berzina pula atau laki-laki musyrik. Yang demikian itu
diharamkan atas orang-orang yang beriman." (an-nur:3)
Berikut ialah beberapa dalil yg menggalakkan pernikahan:-
"Barang
siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan
hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya
lagi" (HR. Thabrani dan Hakim)
"Wahai
para pemuda! Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah,
maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan
lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu,
maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya"
(HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan
Baihaqi).
"Dan
kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui"
(An Nur: 32)
"Ada
tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang
mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya
merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya"
(HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan
Hakim 2: 160)
Suatu
ketika org datang menemui al-Hasan, cucu Rasulullah Saw., ia ingin
bertanya, sebaiknya dengan siapa puterinya menikah. Maka al-Hasan
berkata, "Kawinkanlah dia dengan orang yang bertakwa kepada Allah.
Sebab jika laki-laki itu mencintainya, ia pasti memuliakannya; dan jika
ia tidak mencintainya, ia tidak akan berbuat zalim kepadanya."
"Apabila
datang kepadamu seorang laki-laki (untuk meminang) yang engkau ridha
terhadap agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Bila tidak engkau
lakukan, maka akan terjadi fitnah dan akan timbul kerusakan yang merata
di muka bumi" (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Jadi,nyata
sekali sebarang hubungan sebelum pernikahan dan pertunangan adalah
dilarang. Islam itu sendiri menggalakkan pernikahan. Gunakan lah jalan
percintaan yg halal…