Waktu Solat Kuala Lumpur

Seruan Agung

Sunday, August 31, 2008

Kisah Putri Balqis (Firman Allah Surah An-Naml 20 - 44)

Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata "Mengapa aku tidak melihat Hud-Hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? Pasti akan ku hukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas".Maka tidak lama kemudian datanglaj Hud-Hud lalu ia berkata "Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. Sungguhnya kudapati ada seorang perempuan yang memerintah mereka, dan dia dianugerahkan segala sesuatu serta memiliki singgahsana yang besar. Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan buruk mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah, maka mereka tidak mendapat petunjuk, mereka juga tidak menyembah Allah yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan yang kamu nyatakan.Allah tidak ada tuhan melainkan Dia, tuhan yang mempunyai Arsy yang agung".

Dia (Sulaiman) berkata "Akan kami lihat apa kamu benar atau termasuk yang berdusta, Pergilah dengan membawa suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka kemudian berpalinglah dari mereka lalu perhatikan apa yang mereka bicarakan." Dia (Balqis) berkata "Wahai para pembesar! sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia." Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman yang isinya, "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang, janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang yang berserah diri."

Dia (Balqis) berkata "Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku ini. Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara sebelum kamu hadir dalam majlisku," Mereka menjawab,"Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa untuk berperang, tetapi keputusan berada ditanganmu, maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan," Dia (Balqis) berkata "sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina dan demikian yang akan mereka buat. Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan membawa hadiah, dan aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu,"

Maka ketika para utusan itu sampai kepada Sulaiman, dia (Sulaiman) berkata "Apakah kamu akan memberikan harta kepadaku? Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah kepada mereka! Sesungguh, kami pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentera yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami usir mereka dari negeri itu (Saba') secara terhina dan mereka akan menjadi tawanan yang hina dina". Dia (Sulaiman) berkata "Wahai para pembesar! Siapakah diantara kamu sanggup membawa singgahsananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?"

Ifrit dalam golongan jin berkata "Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya." Seorang yang mempunyai ilmu dari kitab berkata "Aku akan membawa singgahsana itu kepadamu sebelum matamu berkelip." Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgahsana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barang siapa ingkar maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya Mahamulia."

Dia (Sulaiman) berkata "Ubahlah untuknya singgahsananya, kita akan melihat apakah (Balqis) mengenal atau tidak mengenalnya lagi." Maka ketika dia (Balqis) datang ditanyakanlah kepadanya "Serupa inikah singgahsanamu?" Dia Balqis menjawab "Seakan-akan itulah dia" (Dan dia Balqis berkata "Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah" Dan kebiasaanya menyembah selain Allah mencegahnya (untuk melahirkan keislamannya), sesungguhnya dia (Balqis) dahulu termasuk orang-orang kafir.

Dikatakan kepadanya (Balqis) "Masuklah ke dalam istana" Maka ketika dia (Balqis) melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar dan disingkapkannya (penutup) kedua betisnya, Dia (Sulaiman) berkata "Sesungguhnya ini hanyalah lantai yang dilapisi kaca" Dia (Balqis) berkata "Ya Tuhanku sungguh aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam."

Menyelusuri Ilmu Allah @